Menyukai yang Mereka tak Suka
Hari ini adalah Hari Senin, hari dimana, katanya, hampir semua pekerja tidak suka.
Walaupun ada survey yang mengatakan bahwa hari paling dibenci adalah Hari Selasa, tapi tagline paling umum adalah "I hate Monday", aku benci Hari Senin.
Hari Senin mungkin adalah hari yang dibenci oleh buruh atau pekerja, tapi kayaknya berbeda jika kamu seorang pemilik usaha. Senin adalah hari dimana kreasi, aktualisasi diri, transaksi, negosiasi, jual-beli dimulai. Hari dimana pundi-pundi uang dikumpulkan. Pun begitu bagi seorang investor.
Semenjak memutuskan menjadi investor amatir sejak 2017, Hari Senin, apalagi setelah libur panjang, menjadi hari yang berbeda dimata penulis. Penulis jadi menyukai hari saat Nabi SAW dilahirkan itu.
Gemuruh riuh transaksi triliyunan, gejolak emosi Mr Market, Deviden Trap, Right Issue, Stock Split, suspensi, dan drama-drama lain pasar modal dimulai hari ini.
Ada yang tersenyum bahagia, ada yang fomo atau takut ketinggalan kereta, ada yang menyesal salah ambil langkah, ada yang cuan milyaran dan ada juga yang boncos, ada yang hold, ada yang wait and see, ada yang beli milyaran dan ada juga jual milyaran juga. Semuanya dimulai hari senin, Jam 9 pagi.
Makanya, kadang walau penulis bekerja shift malam dan baru pulang jam 7 pagi, walau semalaman tidak tidur, penulis biasanya akan bela-belain untuk tetap terbangun sampai jam 9 pagi, sekedar untuk melihat arah pasar pagi ini. I love Monday, I love everyday.