Choirul Tanjung dalam Orasi
Kemarin, 10 November 2012, Chairul
Tanjung, Alumnus FKG-UI yang tempo hari Kompas
menerbitkan biografinya dengan judul “Chairul Tanjung Si Anak Singkong”, menghadiri
undangan orasi di Universitas Airlangga. Saya tidak berkesempatan menghadiri
acara itu, tetapi kemudian sore harinya sahabat saya, lewat handphone, menceritakan
bagaimana kiat-kiat sukses beliau. Jujur, walau pun saya sudah membeli buku
karangan Tjahja Gunawan itu, perlu kiranya saya mendapatkan ringkasan yang
pasti buat pegangan.
Ada empat hal yang disampaikan oleh
Bapak yang kini genab 50 tahun itu. Pertama, cintai apa yang kamu geluti.
Kedua, kreatif dan inovatif. Ketiga, tidak pantang menyerah, dan. Keempat, berfikir
out of the box. Empat atmosfer ini
dapat ditemui di buku aslinya, “ Chairul Tanjung Si Anak Singkong”. Dan pada
kesempatan kali ini saya berusaha menafsirkannya sesuai pemahaman saya.
Cintai apa yang kamu geluti
Ketika
mendengar kiat pertama ini, saya langsung ingat dengan bait: man ahabba syai-un katsuro dzikruhu (Siapa
yang mencintai sesuatu, maka dia akan banyak mengingatnya). Begitulah cinta. Cinta
memiliki energi elektromaknetis yang kuat. Cinta mampu menggerakkan kaki yang
lumpuh menjadi berjalan lagi. Cinta menumbuhkan semangat berjuang. Cinta mampu
memerdakakan sebuah bangsa. Dan lagi-lagi cintalah yang paling sering menjadi
tema seni tarik suara. Makanya, tak salah jika dikatakan bahwa orang yang memiliki
Cinta, dia akan selalu mengingatnya.
Ini
adalah kekuatan besar. Banyak orang yang salah menggunakan energi ini. Hasilnya,
gila, bunuh diri, nekad mencuri, bahkan hingga membunuh. Padahal jika kita
mampu menempatkan cinta ini pada tempat yang tepat, kita mampu mengolah energi
besar ini, kita pasti mampu membuat perubahan-perubahan besar. Pada prakteknya,
bukan hanya kita yang mendapatkan manfaat, tapi kita akan mampu memberi manfaat
bagi orang lain diluar diri kita. Itu yang perlu dicatat!
Lalu
ketika cinta itu dipindahruaskan ke apa yang sedang kita geluti, wirausaha
misalnya, cinta itu tidak hanya bisa menjadikan batu menjadi emas, tapi menjadi
pohon emas yang bisa dipanen hasilnya. Contoh konkretnya adalah mencintai apa
yang sedang menjadi dunia kita. Jika Anda mahasiswa, cintailah jurusanmu dan matakuliah-matakuliahnya. Jika Anda petani,
cintailah sawahmu, setiap hari kunjungi cintamu itu. Jika Anda kiyai, cintailah
santri-santrimu, ajak mereka selalu jamaah sholat lima waktu. Dengan itu semua
kamu akan antusias belajar, giat bekerja dan menjadi panutan orang dalam
bertindak. Semoga Allah selalu menumbuhkan cinta di hati kita.
b.
Kreatif
dan Inovatif
Dunia
ini adalah hasil kreasi mahadahsyat yang Tuhan ciptakan untuk makhluknya. Bumi,
matahari, samudera, langit, bulan, bintang adalah hasil kreasi seniNya. Karena
kreatiflah yang menjadikan tiada menjadi ada. Tuhan, dengan seni kreatifNya
banyak mengajari kita tentang kreatif ini dengan dalil-dalil naqliNya.
“Dialah
Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai
Asmaaul Husna. Bertasbih kepada-Nya apa yang di langit dan bumi. Dan Dialah
Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Surat al Hasyr: 24)”
Maka
kreatiflah dalam segala apapun, untuk kamu yang sedang belajar, buat kiat-kiat
kretif agar mampu menguasai pelajaran sekolah. Untuk kamu yang bekerja,
kreatiflah dalam menjalin hubungan, memecahkan masalah dan berinovasi. So, be creative
if you want to go to sky!
c.
Tidak
Pantang Menyerah
Banyak
teori dan kata-kata bijak yang melarang kita menyerah, dari ayat Alquran hingga
koran, dari kata kiyai hingga santri dan dari kota hingga desa. Dari dulu, kata
“Tidak boleh menyerah” ini adalah cambuk bagi mereka yang lelah menghadapi
permasalahan hidup. Oalnya, jika kita sudah menyerah,itu tandanya kita sudah berani
menantang menantang kehancuran. Dengan kita menyerah usaha yang kita lakukan
selama ini hanya akan menjadi sampah tak berguna.
Walaupun
toh Tuhan menciptakan kita dengan keterbatasan-keterbatasan, tapi jika kita
mampu memanfaatkan amanat hidup ini, insyaallah apa yang diberikanNya ini
barokah. Dengan tetap mengaharap ridhoNya, mari kita berusaha sekuat tenaga
untuk meraih cita-cita kita. Jika jatuh bangkitlah, jika tenggelam menepilah
dan jika tersungkur berdirilah dan kembalilah berlari!
d.
Berfikir
Out of The Box
Dari penjelasan
sahabat saya, aplikasi “out of the box”
ini adalah kisah perjalanan aqua menjadi merk air mineral ternama. Pada awal
kisah, Aqua adalah sebuah air yang dimasukkan botol, Cuma gitu tok kemudian dijual. Yang menjadi menarik apa? Pada saat
awal-awal muncul, harga Aqua dipatok diatas harga bensin pada waktu itu. Padahal
Cuma air biasa, kenapa kok dijual semahal itu? Jawabannya sederhana, penjual berfikiran
bahwa aqua adalah produk masa depan. Dia menghargai produknya untuk mengajari
orang lain menghargai Aqua. Alhasil, walau kini banyak air mineral yang dijual
dalam kemasan seperti halnya Aqua, tetap saja yang paling laku adalah Aqua.
Terakhir, saya kutipkan kata-kata
beliau saat orasi itu: “ Jangan bermimpi menjadi pegawai pemerintahan, tapi
bermimpilah menjadi pengusaha yang menciptakan lapangan pekerjaan bagi banyak
orang.” Atau kata-kata yang lebih mengena, “ daripada mencari pekerjaan lebih
baik buatlah pekerjaan. Dalam mutiara China: Daripada menjadi ekor naga, lebih
baik menjadi kepala angsa.
Terimakasih,
semoga bermanfaat… (toha, 11 November 2012)