Berlebaran di Sepatan

Tidak seperti tahun kemarin, lebaran kali ini saya sama istri tidak melakukan mudik ke lampung halaman. Hal ini karena,

Pertama, saya tidak bisa mengambil cuti pas hari lebaran, saya masuk tanggal 8 sampai 10 April, dan itu bertepatan dengan hari raya Idul Fitri yang jatuh pada tanggal 10 April 2024.

Kedua, tahun kemarin saya sudah mengambil cuti lebaran dan bisa mudik ke kampung halaman, jadinya saya mempersilahkan teman-teman saya yang lain untuk mengambil cuti lebaran tahun ini sedangkan saya tidak. 

Ketiga, sebenarnya saya bisa mengambil cuti, tapi dapat slot nya tanggal 3, 4, 5 April dan itu sebelum lebaran. Tapi karena saya pikir-pikir saya tidak akan mendapatkan momen lebaran, akhirnya saya memutuskan untuk tidak mengambil cuti itu.

Akhirnya, jadilah saya dan istri berlebaran di Rumah kecil kami di Panorma 1, Sepatan Timur. Rumah yang jarang kami tempati karena saya dan istri sering tinggal di Tangsel, di rumah petak untuk tidur kala istri mengajar di MHIS Tangsel.

Berlebaran di Sepatan sebenarnya juga semenyenangkan ketika berlebaran di kampung halaman, malem takbiran jalanan sepatan penuh sesak dan juga macet, karena ada karnaval takbiran, lalu paginya jalanan jadi sangat sepi, semua pergi ke masjid-masjid terdekat untuk melaksanakan sholat Ied.

Selepas sholat ied, saya dan istri keliling perumahan untuk melakukan mushofahah dengan tetangga-tetangga yang tidak mudik.

Setelah keliling perumahan saya dan istri balik ke rumah dan melakukan video call dengan keluarga kami di kampung halaman, saling meminta maaf dan menanyakan kabar, juga ada yang beberapa menanyakan kenapa tidak pulang kampung. Dan saya akan menjawab dengan alasan-alasan yang saya tuliskan di atas.

Momen lebaran belum berakhir, setelah itu istri saya membukakan ketupat, kita makan berdua. Memang di sini berbeda budayanya dengan ketupatan di kampung halaman saya di Kediri. 

Di sini budaya makan ketupat dan opor dilakukan ketika malam dan hari pertama lebaran. Biasanya setelah hari itu nyari daun kelapa dan ketupat sudah sangat susah. Jadinya kita ikut-ikutan makan ketupat pada hari pertama lebaran.

Setelah itu, saya tidur, bukan karena apa, tapi tadi malam saya begadang merawat dan mengantarkan pesawat, juga melakukan towing sampai jam 12 malam, lalu baru tidur jam setegah 2. Jadinya saya hanya tidur sebentar, jam setengah 6 sudah bangun buat subuhan dan berangkat ke masjid. Plus ditambah makan ketupat dan daging barusan, jadinya saya pulas tidur sampai siang.

Lalu disambung lagi tidur sampai asar, karena nanti malam saya harus bekerja shift malam dari jam 9 sampai jam 5 pagi.



Itu ceritaku lebaran kali ini, bagaimana cerita lebaranmu?

Viral