Kok bisa terbang?
Kalau ada yang tanya, kenapa pesawat bisa terbang? Mungkin jawaban saya akan seperti ini:
Secara sederhana, apapun bendanya, jika benda itu memenuhi syarat-syarat bisa terbang, maka benda itu akan terbang, tentu dengan izin Allah SWT. Adapun untuk pesawat, syaratnya cuma satu, yaitu buatlah tekanan di bawah pesawat lebih besar daripada tekanan di atasnya. Bagaimana agar syarat itu terpenuhi?
Untuk pesawat, satu syarat itu dipenuhi dengan membuat aliran udara di bawah sayap pesawat lebih kecil daripada aliran udara di atas sayap pesawat, sehingga menghasilkan tekanan udara di atas pesawat lebih kecil daripada tekanan di bawahnya. Hal ini dapat direkayasa dengan bentuk sayap pesawat yang dibuat lebih menggelembung bagian atasnya, sehingga aliran udara di bawah sayap menjadi lebih kecil daripada aliran udara di atasnya.
Jadi pesawat butuh aliran udara dong biar bisa terbang? Betul, untuk menghasilkan aliran udara inilah pesawat harus didorong ke depan. Dorongan ini dihasilkan oleh engine.
Dengan kombinasi sayap dan engine itulah pesawat akan climbing, bergerak menanjak ke atas. Sesederhana itu? Betul, sesederhana itu.
Tapi pada perjalanannya, pesawat tidak hanya menanjak aja, pesawat juga butuh belok, turun, menanjak sambil belok, turun sambil belok, butuh mengerem saat landing. Dan karena terbang itu agak “menyalahi” kodrat manusia, maka pesawat juga harus didesain mampu melawan hambatan udara atau drag, melawan berat pesawat atau weight. Butuh oksigen biar penumpang bisa bernafas di ketinggian, butuh navigasi agar pesawat tak kesasar, butuh landing gear agar pesawat bisa landing dengan lembut, butuh bahan bakar, butuh listrik, butuh air, butuh lampu untuk penerangan, dan lain-lain. Rumit bukan? Betul.. [10 Mei 2027]